KATAKAMI NEWS

22/06/2009

Catatan Kecil Pada Perayaan “Father’s Day”, My Daddy Is My Hero !

Filed under: father's day, katakami, mega simarmata — katakaminews @ 15:20

Catatan Kecil Pada Perayaan "Father's Day", My Daddy Is My Hero !

Filed under: katakami, mega simarmata, news — Tag:, , , , — katakaminews @ 09:21

Oleh : Mega Simarmata, Pemimpin Redaksi

Dimuat juga di http://www.katakamikatakami.vox.com dan http://www.katakaminews.wordpress.com


Jakarta 21/6/2009 (KATAKAMI) Di Indonesia, sedikit kurang populer perayaan HARI AYAH (FATHER’S DAY). Yang sangat lazim adalah perayaan HARI IBU setiap tanggal 22 Desember (MOTHER’S DAY).

Tapi rasanya, menarik juga jika saya mengulas sedikit tentang kenangan dan apa pandangan dalam diri saya terhadap figur seorang ayah.

Ayah saya, Oloan Herlin Simarmata Sarjana Hukum, adalah seorang pensiunan Hakim. Ia menikah dengan RA Pasaribu teman sekuliahnya DI Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), yang tak lain adalah ibu saya. Seorang perempuan yang sangat mulia hatinya. Perempuan yang mengajarkan kami anak-anaknya untuk sangat kuat mengandalkan kekuatan “DOA” dalam menjalani kehidupan.

Jabatan terakhirnya adalah Ketua Pengadilan Tinggi di Sulawesi Utara dan memasuki masa pensiun pada awal tahun 2001.

Yang menjadi kesamaan sangat mendasar antara saya dan ayah saya adalah kami berbintang sama yaitu AQUARIUS dan sama-sama memiliki golongan darah A.

Ayah saya, pribadi yang sangat hangat, punya rasa humor yang sangat amat tinggi, murah hati tak terhingga kepada anak-anaknya, sangat siap dan selalu mau menjadi pendengar yang baik untuk semua anak-anaknya. Dalam keluarga, saya anak bungsu dari 5 bersaudara.

Hal lain yang membuat kedekatan bathin saya menjadi lebih dekat dengan ayah saya adalah dari 7 anak (2 diantaranya meninggal dunia sewaktu bagi balita), hanya saya yang sewaktu lahir dibiayai dari hasil pendapatan ayah saya sendiri yang waktu dekade tahun 1970-an masih menjabat sebagai “hakim biasa”. Saudara saya yang lain dibiayai “ongkos rumah sakitnya” oleh Kakek saya Almarhum “TUAN SARIBURAJA” Somuntul Bungajalan Pasaribu. Dan tidak tanggung-tanggung, semua saudara saya itu lahir di rumah sakit swasta yang sangat bagus dan mahal yaitu Rumah Sakit Elizabeth Medan. Sedangkan saya, (hehehe) lahir di Rumah Sakit Umum Pringadi Medan.

Panggilan saya untuk ayah saya kalau sedang bercanda adalah “Don Corleone”, nama tokoh MAFIA dalam film GODFATHER. Karena itu adalah film kesukaan kami sekeluarga. Dan satu kalimat yang ada dalam film itu adalah “Don’t Let People Know, What You’re Thinking”.

Dilahirkan dari keluarga yang sangat apa adanya di sebuah dusun kecil yaitu Lumban Suhi-Suhi di Pulau Samosir, ayah saya sangat dimanja oleh ayah ibunya. Itu disebabkan karena kelahirannya didunia ini sangat lama dinantikan oleh ayah dan ibunya yaitu Almarhum Mangga Albinus Simarmata dan Katarina Manik. Tigabeslas tahun setelah pernikahan, barulah kakek dan nenek saya itu bisa mendapatkan anak pertama dan itulah yang kelak menjadi ayah saya.

Entah karena di masa kecilnya, ia memang sangat dimanjakan (padahal ketiga orang adiknya sangat jarang dimanjakan berlebihan oleh kakek nenek saya), kepada kami semua anak-anaknya … ayah saya memang terlihat sangat konsisten pada satu hal yaitu memberikan apapun yang terbaik untuk anak.

Bahkan kalau anak-anaknya memilih pasangan yang sesuai dengan keinginan masing-masing. Abang saya yang sulung, Barce Simarmata memilih menikah dengan teman sekuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berlatar-belakang suku Cina. Sempat mendapat penolakan yang keras dari ibu dan kakak perempuan saya (Wendy Simarmata). Tetapi, ayah saya tidak sampai hati dan sejak awal “merestui” hubungan itu dengan cara yang sangat halus.

Dalam kenangan saya di masa kanak kanak, salah satu sifat yang menonjol dari ayah saya adalah beliau tidak pernah marah secara keras kepada anak-anak. Sungguh sangat lembut dan memukau luar biasa hatinya. Ini menjadi sebuah kenangan mendasar yang mengakar didalam hati kami anak-anaknya. Kemanapun ia pergi, ia pasti membelikan buah tangan atau oleh-oleh sesuai dengan permintaan dari anak-anaknya.

Dan, pasti yang dituliskan oleh anak-anaknya akan dibelikan oleh ayah saya.

Saat beliau memasuki masa pensiun tahun 2001, saya yang mendapat kesempatan untuk pergi ke Eropa bersama ayah ibu saya. Mereka lebih dulu berangkat ke Amsterdam, dan saya menyusul beberapa hari kemudian. Saat saya datang, di pintu penjemputan sudah berdiri ayah dan ibu saya dengan senyum mereka di Bandara Schipol Amsterdam.

Dari Belanda, kami bertiga mengunjungi Lourdes di Perancis Selatan, sebuah tempat suci bagi UMAT KATOLIK di seluruh dunia sebab di Lourdes inilah MARIA, Ibunda Yesus, menampakkan diri kepadz Santa Bernadette Soubirous. Dan salah satu tanda yang penuh mukjizat di Lourdes, adalah keluarnya mata air yang diyakini akan dapat memberikan “kesembuhan” — secara jasmani dan rohani kepada umat yang mengimani dengan sungguh-sungguh kemurahan hati Tuhan –. Saya pribadi, sudah 6 (enam) kali berziarah ke “tanah suci” LOURDES ini.

Perjalanan ke Lourdes ini, tidak akan pernah dilupakan oleh ayah saya. Sebab saya “mengerjai” beliau. Di Lourdes, semua umat yang datang ke sana akan menyempatkan diri untuk “mandi” di air suci yang memang dibuatkan khusus menjadi tempat-tempat permandian. Ada yang khusus untuk lelaki dan ada juga yang khusus untuk perempuan.

Suuatu hari saat kami di Lourdes, saya katakan kepada ayah saya, “Pak, didalam ruangan sini nanti, ada pemandangan bagus. Tapi dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Nah sekarang, Bapak masuk ke dalam. Aku tunggu diluar,” kata saya kepada ayah saya waktu itu.

Dan beliau percaya. Masuklah ayah saya di “ruangan” itu — yang ternyata adalah tempat permandian untuk untuk kaum lelaki. Saya sudah tertawa terbahak-bahak karena saya tahu pasti ayah saya akan kedingingan mandi didalam. Sebab, untuk mandi disana harus (maaf) telanjang dan airnya … DINGIN SEKALI. Ketika kami datang, suhu disana minus 2 derajat celcius.

Ketika ayah saya keluar, beliau tidak marah dan malah kami berdua tertawa terbahak-bahak berdua. Beliau tahu dan sadar bahwa sudah dikerjai oleh anak bungsunya. Dan sampai saat ini, jika mengenang peristiwa itu maka ayah saya akan tertawa terbahak-bahak.

Dan sepanjang berapa di Eropa, kami punya kesukaan yang sama yaitu duduk di kafe, sekedar untuk menikmati secangkir cappucino hangat dengan dilengkap “panecake”.

Ayah saya adalah penyayang binatang. Itulah sebabnya, sewaktu saya kecil dulu … kami pernah punya anjing peliharaan sampai 20 ekor. Sebagian diantaranya adalah anjing ras, herder dan doberman. Dan salah satu hobi lainnya dari ayah saya adalah memelihara ikan arwana didalam aquarium. Dan itu yang membuat ayah saya sedih saat terjadi musibah banjir di kawasan Grogol (yang menjadi rumah keluarga besar kami), sebab air banjir setinggi 1.5 meter didalam rumah membuat ikan arwana kesayangan ayah saya “lepas” dan raib sampai saat ini.

Dan itu yang membuat ayah saya tidak ingin memelihara ikan didalam aquariumnya. Saya tahu, beliau tidak ingin “kehilangan” untuk yang kedua kalinya.

Ayah saya, tipikal yang “jahil” juga. Dan semua anak-anaknya pernah jadi sasaran.

Saya ingat, satu waktu saat beliau menjadi Hakim Tinggi di Kupang (Nusa Tenggara Timur), datanglah surat dari kekasih abang saya yang nomor 3. Teodorus Simarmata, sekarang bertugas di Imigrasi. Dari kami berlima, hanya Teo yang ikut ke NTT saat ayah saya bertugas disana. Dan Teo, memutuskan untuk kuliah di NTT mengambil program S-1 nya dulu.

Dulu saat masih kuliah di NTT, abang saya itu pernah berpacaran dengan seorang gadis “Porto” alias Portugis yang tinggal di Dili (sekarang menjadi ibukota Timor Leste). Ia berkirim surat kepada abang saya. Dan ayah saya “keluar” jahilnya. Ia membuka pelan-pelan amplop surat itu, dari berlembar-lembar surat cinta, diambil selembar dan didalam surat itu dimasukkan uang logam (uang recehan). Kemudian amplop itu lem rapi agar tidak ketahuan.

Bisakah anda bayangkan, bagaimana saat abang saya membuka surat cintanya yang sudah “dikerjai” oleh ayah saya. Hehehehe. Pertama-tama saat membaca, abang saya agak kebingungan karena ada yang jalan cerita yang “missing” atau hilang dari surat cinta itu. Dan mengapa ada uang recehan logam … untuk apa ? Tapi lama-kelamaan, abang saya tahu siapa “pelakunya”.

Bagi saya, ayah saya adalah sahabat sangat sempurna dan pendengar yang baik bagi setiap keluh kesah yang menjadi ganjalan di hati anak-anaknya. Kalau sudah ada masalah yang mengguncang hati, saya tahu kepada siapa saya harus berbicara.

Saya pasti menelepon ayah saya. Sering, saya sampai menangis tersedu sedan sampai saat ini jika berkeluh kesah tentang sesuatu yang sangat “mendasar”, kalau memang ada hal-hal yang menyedihkan hati dalam kehidupan saya.

Dan itu juga yang dilakukan oleh kakak perempuan saya, Wendy, dia pasti tahu kepada siapa dia harus “curhat” jika ada masalah atau keluhan yang sangat mengguncang hatinya.

Sebagai jurnalis selama lebih dari 15 tahun, bidang yang menjadi spesialisasi tulisan atau peliputan saya adalah politik, hukum dan keamanan. Khusus di bidang hukum, saya pasti tahu kepada siapa juga saya harus “berdiskusi” atau “bertanya” tentang permasalahan hukum.

Saya pasti menghubungi ayah saya untuk bertanya, walaupun abang saya yang nomor 4 (Edward Simarmata) adalah seorang hakim, satu-satunya yang meneruskan profesi hakim dalam keluarga saya. Saat ini, Edward bertugas sebagai HAKIM Di Pengadilan Negeri Bitung, Gorontalo.

Sama seperti ibu saya, ayah saya menempatkan anak sebagai permata hati yang tak akan putus-putusnya mendapatkan curahan kasih sayang dan pemberian-pemberian yang menyentuh hati.

Sama seperti ibu saya, ayah saya memperlakukan anak sebagai “orang” yang tak boleh disakiti dan justru harus dilimpahi dengan semua kebaikan demi kebaikan. Dari mulai kami lahir, bertumbuh dan berkembang sebagai balita, remaja, dewasa dan saat semua sudah menikah. Tidak ada yang berubah, perlakuan mereka tetap sama kepada anak-anaknya.

Selalu ada cerita yang lucu dan memancing gelak tawa, bila saya bertemu dengan ayah saya. Pasti selalu saja ada yang stok cerita-cerita yang lucu.

Itu sebabnya, sangat ganjil dan begitu “mengerikan” rasanya, jika ada didunia ini kaum lelaki yang memperlakukan anak-anaknya atau anak-anak kecil pada umumnya secara brutal, tidak manusiawi, biadab atau melenceng dari nilai-nilai kepatutan serta kewajaran. Saya dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang menempatkan posisi “anak” sebagai pihak yang harus dikasihani, dihargai dan disayangi.

Bukan cuma anak sendiri, tetapi juga anak-anak orang lain — anak kecil secara keseluruhan.

Apa bedanya dengan binatang, jika cuma anak sendiri yang disayangi tetapi anak orang dihajar, ditindas dan diperlakukan tidak baik ? Binatang yang paling buas, pasti akan sangat menjaga dan menyayangi anaknya sendiri tetapi anak “pihak” lain justru dimangsa.

Saya menghormati dan sungguh mencintai ayah ibu saya, sebab mereka pasangan yang mengagumkan dan menjadi denyut nadi dalam kehidupan saya sebagai anak mereka.

Sudah hampir 5 tahun terakhir, ibu saya menderita sakit permanen pasca operasi di bagian kepala beberapa tahu lalu — yang menyebabkan kondisi fisiknya terbatas dan memori ingatannya berkurang –

Tetapi dengan sangat sabar sekali, ayah saya mengurus ibu saya sampai hal yang sekecil-kecilnya — maaf, memasangkan pakaian dalam, membantu buang air, membantu untuk makan dan minum, terutama minum obat –.

Ayah saya bangga, karena saya sebagai anak bungsunya konsisten dan sungguh menekuni profesi sebagai seorang jurnalis.

Dan diatas semua kebanggaan yang dirasakan oleh ayah (dan ibu saya), saya ingin mereka tahu bahwa justru merekalah yang paling pantas dibanggakan oleh saya, dan ke-empat saudara saya.

Cinta mereka, adalah matahari yang menyinari hidup anak-anak mereka. Cinta mereka, adalah bintang yang menghiasi “langit kehidupan” anak-anak mereka di waktu malam. Cinta mereka, adalah kekayaan yang paling berharga pemberian Tuhan kepada anak-anaknya.

Satu waktu, disaat saya berulang tahun, ayah saya mengirimkan ucapan selamat ulang tahun dengan sebuah harapan yang mengutip doa saya sewaktu kami bersama-sama berkunjung ke Lourdes (Perancis), “Tuhan, tidak perlu kekayaan yang berlimpah diberikan kepada kami, tapi berikanlah apa yang kami butuhkan, terutama kebahagiaan di hati”.

Dan dalam ucapan selamat ulang tahun itu, ayah saya menuliskan pesannya seperti ini, “Ananda Tercinta, Selamat Ulang Tahun Anakku, ingatlah doamu di Lourdes, Tuhan … tidak perlu kekayaan berlimpah yang diberikan kepada kami, tetapi berikanlah saja apa yang kami butuhkan, terutama kebahagiaan di hati”.

Walau di Indonesia ini, tidak populer perayaan “FATHER’S DAY”, saya ingin ikut meramaikannya di komunitas yang merayakannya di belahan dunia manapun karena saya bangga memiliki ayah yang penuh cinta yang tak pernah berkesudahan sepanjang waktu.

Sebuah doa, yang barangkali belum pernah didengar oleh ayah saya selama ini dari mulut dan hati saya sebagai anaknya, juga ada yang sangat khusus. Saya ingin memberitahukan doa saya itu dan dengan sepenuh hati saya ingin Tuhan mengabulkannya.

“Ya Tuhan, berikanlah umur yang panjang kepada ayah dan ibu saya, sepanjang umur NABI MUSA”.

PS : Horas ma Amang, Inang, holong do roha nami tu hamu. Mauliate godang, sahat ma tabe sian hami. (Salam untuk kalian, Bapak dan Ibu, kami sangat menyayangi kalian. Terimakasih banyak, dan kami sampaikan salam hormat dari kami).

Ananda Tercinta,

MS

16/06/2009

Inilah Sebagian Dari Ribuan SMS Kiriman Gories Mere Sejak Tahun 2006-2009 Yang Memang Mengemis-Ngemis Perhatian & Meminta Pertolongan

Filed under: GORIES MERE, katakami, mega simarmata, world news — katakaminews @ 15:42

Jakarta 9 Mei 2009 (KATAKAMI) Kami muat sebagian dari RIBUAN SMS yang diterima Pemimpin Redaksi KATAKAMI Mega Simarmata dari Komisaris Jenderal GORIES MERE dari periode 2006-2009 (Bagian Pertama).

Sekedar untuk memberikan peringatan bahwa kami tidak akan segan-segan membuka semua dokumentasi data dan rahasia, jika patut dapat diduga Sdr GORIES MERE melakukan teror dan intimidasi secara sangat berlebihan karena ingin agar kami menutupi berbagai dugaan pelanggaran hukumnya.

Terutama dugaan pelanggaran hukum yang patut dapat diduga menjadi beking bandar & mafia narkoba Liem Piek Kiong alias MONAS, serta patut dapat diduga terlibat sepenuhnya sebagai makelar pembunuhan NZ. Jangan korbankan Kombes Wiliardi Wizard. Dan jangan memutar-balikkan fakta. Kami hanya ingin bahwa yang benar dikatakan benar, dan yang salah dikatakan salah.

Gories, janganlah menjadi serigala berbulu domba. Berdamailah dengan diri sendiri dan kasihani diri anda sebab sangatlah hina bila ada seorang manusia yang mengemis-ngemis perhatian serta menghalalkan segala cara agar perhatian itu WAJIB diterima oleh orang yang tak sudi menerima perhatian yang sangat menyimpang dan sangat menjijikkan.

Mega Simarmata, Editor In Chief Of KATAKAMI.COM

Tidak, kami tidak mau dipaksa untuk menutupi kebenaran.

Selamat membaca sebagian kecil dari SMS-SMS yang memang mengemis-ngemis perhatian dan permintaan tolong.

Dan ketika KATAKAMI konsisten untuk tetap menyuarakan dan memihak pada KEBENARAN, patut dapat diduga Perwira Tinggi yang sudah 3 tahun mengemis-ngemis perhatian ini kesetanan melakukan teror, intimidasi, tekanan dan pengrusakan terhadap SITUS KATAKAMI. Kasihan, serangannya beda-beda tipis bak serangan hewan buas yang kelaparan.

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (17 Januari 2007, Pada Pukul 15.46.05)
Just arrive in DC, NON

(Gories Mere berada di Washington DC untuk mendampingi KAPOLRI Jenderal Sutanto yang melakukan kunjungan kerja ke AS, guna meminta akses pemeriksaan terhadap HAMBALI, teroris yang ditahan di Guantanamo Kuba).

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (18 Januari 2007, Pada Pukul 11.00.49)

Non, ini jawaban Brigjen Badrodin Haiti :

“Kapolda mana yang dihubungi Pak ? Sampai sekarang saya tdk pernah dihubungi oleh Ka BIN atau orang BIN masalah hal tsb”.

(Hal ini berkaitan dengan kabar bahwa POLRI telah meminta penambahan pasukan dari TNI untuk mengatasi situasi keamanan di POSO. Gories Mere sedang berada di Amerika Serikat, sementara di Gebang Rejo Poso berkecamuk bentrok fisik yang sangat serius antara POLRI dengan kelompok bersenjata. Atas perintah Gories Mere maka dilakukan penyerangan yang kedua kalinya di Poso tanggal 22 Januari 2007 yang mengakibatkan belasan orang sipil tak bersenjata tewas akibat tembakan POLRI. Saat itu, KOMNAS HAM turun ke lokasi bentrok tersebut dan menyimpulkan bahwa POLRI telah melakukan pelanggaram HAM).

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (22 Januari 2007, Pada Pukul 11.29.38)

Di Gebang Rejo, Poso, pagi ini, seberapa hebat dlm Negara Republik, ada berbagai jenis senjata yang ditembakkan kelompok sipil kriminal thd RAID (operasi penyerangan , Red) Aparat Penegak Hukum

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (22 Januari 2007, Pada Pukul 11.49.39)

3 Polri terluka ditembak kriminal bersenjata api yang tercerai-berai lari ke bukit, sedang dikejar terus NON

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (23 Januari 2007, Pada Pukul 08.32.34)

Eh NON mana your comment soal BOZZ MZ (Ryamizard Ryacudu, red).

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (23 Januari 2007, Pada Pukul 08.37.14)

Dia (Ryamizard Ryacudu, Red) nggak yakin ada JI (Al Jamaah Al Islamyah, red), Your Comment ?

(Sej
umlah SMS dari Gories Mere memang berbunyi yang bernada mengejek Jenderal Ryamizard Ryacudu dan semua SMS yang sangat lancang serta tidak santun ini, tidak ditanggapi oleh Mega Simarmata. Sebab, Jenderal Ryamizard Ryacudu tidak pernah samasekali mengeluarkan pernyataan atau pendapat yang menyalahi aturan dalam tugas-tugasnya sebagai KEPALA STAF TNI ANGKATAN DARAT. Sedangkan Gories Mere, memiliki kecenderungan untuk mengejek dan merendahkan TNI, tetapi juga mengejek dan merendahkan INSTITUSI POLRI. Menurut pendapat kami, Gories Mere adalah perwira tinggi POLRI yang sangat tidak kredibel dan menyebarkan benih perpecahan disana sini).

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (24 Januari 2007, Pada Pukul 13.23)

Kalo nggak pedas dan santun gini, bukan NON lagi.

(SMS ini untuk menanggapi teguran dari Pemred KATAKAMI agar ybs tidak mengganggu Mega Simarmata)

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (24 Januari 2007, Pada Pukul 13.46.42)

Non, rupanya untuk mematahkan semangatmu dan membekukan hatimu, sangat sederhana caranya NON

(SMS ini untuk menanggapi teguran dari Pemred KATAKAMI agar ybs tidak mengganggu Mega Simarmata)

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (24 Januari 2007, Pada Pukul 18.33.29)

Mission Oriented ! (SMS untuk Pemberi Semangat untuk Si Pedas dan Pemberani, NON MS.

(SMS ini untuk menanggapi teguran dari Pemred KATAKAMI agar ybs tidak mengganggu Mega Simarmata)

Dari nomor telepon 0811.99.5.999 (28 Januari 2007, Pukul 00.46.10)

Non, kalau misalnya ada yang menyakiti kamu, apakah itu TB 1 (KAPOLRI), P5 (Panglima TNI) atau siapa saja, apalagi si ST (Suryo Tan, red) BABI CACING CAWUK, segera tumpahkan dan curhatkan pada GM, yach. Pokoknya GM siap jadi consultant MS, Ok NON ?

Dari nomor telepon 0811.99.5.999 (29 Januari 2007, Pada Pukul 00.35.52)

I just wake up ‘coz KORINTUS. Kamu itu memang HEBAT meledak-ledak tapi juga penuh KASIH. Saya ingat diri saya tempo dulu. He he. Tapi skr JUGA masih kambuhan sekali2 kalo lagi “battle in d field” (barangkali karena saya born in Green Daugther Hosp, Medan).

Dari nomor telepon 0811.99.5.999 (3 Februari 2007, Pada Pukul 17.41)

Kesulitan hub HP nggak bisa tembus Non Jagoanku dari tadi malam

(Ybs ingin bertemu untuk mengantarkan OLEH-OLEH yang diklaim-nya dibawa dari AMERIKA SERIKAT berupa 7 buah botol PARFUM, tetapi beberapa hari kemudian ada 2 orang JURNALIS di Istana Kepresidenan yang memang memiliki panca indera ke-6 memberitahu Pemred KATAKAMI bahwa tampaknya parfum itu semua ada “isinya” dan tidak baik jika digunakan karena patut dapat diduga terindikasi ada interes pribadi yang menyesatkan dari Ybs ini. Pada periode ini, Gories Mere mengirimkan hadiah HP Nokia 9300 dan keesokan harinya dikembalikan oleh Mega Simarmata karena patut dapat diduga HP tersebut dipasangi alat penyadap. Lalu pada periode ini juga, Gories Mere mengirimkan uang Rp. 2 juta kepada rekening pengusaha mutiara di Lombok NTB untuk mengirimkan sejumlah perhiasan MUTIARA kepada Mega Simarmata).

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (19 Februari 2007, Pada Pukul 01.37.23)

Hey, NON Jagoanku, kami lagi on mission, saya baru keluar dari “our kitchen” sejak kemarin dan sat ini sudah masuk Jakarta. Besok monitor DPR, Selasa masuk lagi ke “our kitchen”. Kalo ada yang bagus, NON yang pertama saya contact yach.

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (14 Mei 2007, Pada Pukul 12.39.37)

Orang-orang benci kepada saya karena :1. Saya pengikut YESUS

2. Saya tampil beda dengan rekan-rekan saya lainnya (ketika semua sudah berbudaya ala birokrat Indonesia yang berpikir mana bagianku, mana korupsi yang kubawa pulang, saya berbudaya yang berpikir dan berbuat apa yang bisa disumbangkan utk orang banyak, rakyat / bangsa & negara)

Dari nomor telepon 0811.99.5999 (8 Mei 2007, Pada Pukul 21.57.54)

I’m still in Madrid Non, Praying, Praying, Praying.


(Sms ini untuk meminta pertolongan terus melalui kemampuan dan karunia doa yang dimiliki Pemred KATAKAMI Mega Simarmata sesuai dengan ajaran agama Katolik. Dan saat berada di Spanyol inilah, GORIES MERE mengadakan pertemuan gelap atau rahasia dengan Pengusaha yang menyediakan alat penyadap dari ISRAEL yang mengeluh banyaknya upeti yang setoran yang harus dikeluarkan jika hendak melakukan investasi ke Indonesia. Tetapi semua ini hanya keterangan sepihak dari GORIES MERE. Pertanyaannya adalah mengapa ia mengadakan pertemuan gelap atau rahasia di luar negeri dengan Pengusaha alat penyadap ?

Dari nomor telepon 0816.999999 (9 Juni 2007, Pada Pukul 14.15.47)

Di Hutan Pantai Selatan Wilayah Gombong, Non.

Dari nomor telepon 0816.999999 (nomor ini atas nama TOMMY WINATA yang digunakan sejak bertahun-tahun lalu oleh GORIES MERE, 13 Juni 2007, Pada Pukul 01.06.28)

We got him. Thank you so much NON, for everything that has been happened & already done.

(Mengucapkan terimakasih karena kemampuan dan karunia doa dari Pemred KATAKAMI Mega Simarmata telah mampu untuk membantu mempercepat penangkapan terhadap teroris)

Dari nomor telepon 0816.999999 (17 Juni 2007, Pada Pukul 08.26.22)

Belum Misa, NON ? Sangat confidential, Only For NON. Ada yang sedang diambil dan sedang dikorek-korek karena masih kunci mulut. Pakai DOA-nya NON lagi, dong …

(Meminta pertolongan lagi dari Pemred KATAKAMI Mega Simarmata yang memang memiliki panca indera ke-6 dan karunia sebagai seorang pendoa).

Dari nomor telepon 0816.999999 (20 Juni 2007, Pada Pukul 23.07.40)

NON, orang-orang nggak tahu yang dibawah permukaan :- ABD (Abu Dujana, Red) bukan Ratu Kecantikan Dunia, Miss World yang untuk touching him dengan big KISSING yang mesra di bibir. Hehehe.- ABD : Military Wing Comannder yang dari analisa IT diketahui- 1. Dalam operasinya ABD selalu membawa senjata api (NORINKHO)- 2. ABD gerakkan Askhary-nya dan kirimkan bahan peledak & persenjataan ke POSO- 3. ABD sdh putuskan utk membalas & menyerang Polri / Satgas Bom yang toghut (setan besar).- ABD sudah perintahkan bawahannya mencari rumah baru untuk pelarian & memindahkan sekolah anak-anaknya. ABD baru 2 hari balik ke rumah dalam rangka segera akan pindah / menghilang.- Kita sudah rencanakan penyerbuan ke rumahnya sore tgl 9 Juni tetapi ketika Petugas kami observasi terakhir lewat jalan belakang sebelum RAID, kaget berpapasan dengan ABD face to face & langsung spontan menyergap sendirian (satu lawan satu).

– Sebenarnya Petugas kami akan melumpuhkan dgn menembak KEPALA ABD. Tapi Ybs berkelit. Menundukkan kepala & pahanya NUNGGING ke ATAS sampai tertembus peluru. Hehehe. Untung dia !

Dari nomor telepon 0816.999999 (29 Juni 2007, Pukul 03.24.36)

Thank you So Much, NON !
We got another target (Still analizing the IT very seriously for hunting in the field). NON, Please always praying …

(SMS ini mengabarkan kembali bahwa target selanjutnya dari Densus 88 Anti Teror telah didapatkan, dan terus meminta pertolongan karunia dan kemampuan Mega Simarmata sebagai seorang pendoa agar lebih membukakan dan memudahkan jalan menangani serta menangkapi kalangan teroris)

Dari nomor telepon 0816.999999 (25 Juni 2007 Pukul 14.03.00)

Im otw to KL transit Cengkareng non. I will send something this afternoon. Could you received it, Please NON ?

(GORIES MERE berusaha memberikan uang suap Rp. 10 juta agar Pemred KATAKAMI bersedia untuk terus mendukungnya tetapi uang tersebut ditolak alias tidak diterima.

Dari nomor telepon 0816.999999 (22 Juni 2007 Pukul 21.40WIB)

Tolong Ben, sekarang juga bahan tadi dikirim melalui fax.

(GORIES MERE mem-forward SMS yang dikirimkannya kepada KOMBES BENNY MAMOTO yang berisi bahan penting karena GORIES MERE meminta pertolongan dengan sangat memelas agar Pemred KATAKAMI Mega Simarmata menolong DENSUS 88 yang terpojok)

Dari nomor telepon 0816.999999 (26 Juni 2007 Pukul 11.13.39 WIB

Semua jurnalist asing beri comment kalo mereka sangat suka cara SD menjawab yg sagat tangkas & smart, tdk kaya PEJABAT INDONESIA yg suka kamuflase & jawaban berpura-purat api tak ada isinya. San
thi saja yg sdh terbiasa sama jawaban klasik HU
MAS government yg mutar2 gak ada ujungnya

Dari nomor telepon 0813.988.788.98 (AJUDAN GORIES MERE bernama SANTOS)

Mat pagi Ibu, apa kabar. Maaf ini dengan saya SANTOS, ADC Pak GM, mungkin saya bisa ketemu Ibu dimana, ini ada titipan dari Bapak untuk Ibu, Mohon petunjuk Bisa ketemu Ibu dimana. Balas. SANTOS

Dari nomor telepon 0816.999999 (29 Juni 2007 Pukul 10.39.56)

Thanks berat semua kerja teramat keras dari waktu ke waktu, NON

(Ucapan terimakasih dari GORIES MERE atas pertolongan yang diberikan Mega Simarmata membantu dan menyelamatkan Densus 88 Anti Teror yang semakin terpojok ketika itu pasca penembakan Abu Dujana di hadapan anaknya. Untuk memberi keseimbangan pemberitaan, Mega Simarmata meminta pendapat, pandangan dan tulisan kolom dari Mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi dan sebagainya. Dan dimuat di halaman khusus yang dibayar berdasarkan tarif iklan advetorial berbagai surat kabar sehingga menghabiskan dana hampir Rp. 20 Juta)

Dari nomor telepon 0816.999999 (27 Juni 2007 Pukul 23.10.20)

Barusan saya diinfokan bahwa malam ini RAHMA SARITA dalam acara Metro Realitas barusan membuat kalimat kesimpulan sbb : “Jangan sampai perang melawan teroris justru mengorbankan anak bangsa”. Terus, bagaimana kalau tampilan2 media yang mendukung teroris penuh fitnah kepada kebenaran seperti ini harus dipercaya, NON ?

Dari nomor telepon 0816.999999 (23 April 2008 Pukul 11.11.25)

Beberapa waktu belakangan ini saya sering diluar. Skr sdg di Spore. Benar kedua JI itu termasuk sangat penting dan berarti untuk ungkap jaringan JI. Abu Husna bagian pendidikan rekruit doctrine radical JI dan Dr Agus Ketua Mantiqi Poso.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.